Text
Model pengembangan terpadu petani salak
Buku ini menginformasikan teknik-teknik kegiatan dan capaian dalam pengembangan terpadu petani salak. Pembangunan pertanian termasuk didalamnya pengembangan komoditi salak terutama salak pondoh sudah banyak dilakukan, namun beberapa hambatan sering terjadi di lapangan. Sesuai dengan pengamatan penulis yang selama tiga tahun mendampingi petani salak di Desa Jerukagung Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang adalah (1) terbatasnya ketersediaan pupuk organik dalam jumlah dan waktu, biasanya kotoran sapi yang digunakan untuk memupuk tanaman, (2) daya beli pupuk organik terbatas, (3) harga jual salak rendah terutama pada saat produksi melimpah, (4) ikutan hasil salak yang berukuran kecil atau salak yang cacat fisik tidak laku atau sangat murah, dan (5) hasil salak tidak memenuhi standar ekspor. Berdasarkan permasalahan tersebut diatas maka pelaksanaan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan bertujuan untuk: (1) mengolah pupuk kandang yaitu kotoran sapi yang ada di daerah setempat sehingga dapat dimanfaatkan setiap saat, mudah dilakukan, dan dapat dimanfaatkan untuk menyediakan energi untuk kepentingan lainnya, yaitu pembuatan instalasi biogas, (2) mengolah produk salak yang kurang laku, baik yang berukuran kecil atau cacat fisik menjadi produk yang lebih baik dan bernilai ekonomis, yaitu dengan mengolahnya menjadi criping salak, dodol salak dan manisan salak, (3) menghasilkan salak yang berkualitas ekspor sehingga akan menaikkan harga jual, yaitu dengan menghasilkan salak yang bersih dan ukuran sesuai kualitas ekspor.
2020203 | 634.77 SUB m c.1 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain