Text
Tanah, lingkungan dan pertanian berkelanjutan
Pertanian yang berlangsung dalam lingkungan biofisik yang bermutu rendah, berisiko tinggi merusak lingkungan. Bahkan dalam lingkungan biofisik yang bermutu baik, pertanian dapat menimbulkan degradasi lingkungan apabila produksi yang terus meningkat menjadi tujuan pokok. Hal ini terbukti jelas dalam revolusi hijau yang dicetuskan untuk mencapai dan mempertahankan swasembada pangan. Dampak pertanian bertambah berat karena pertanian menimbulkan pencemaran bersumber baur (nonpoint source pollution). Ini berarti asal usul bahan pencemar berada di mana-mana yang sulit dirunut dan karena itu sulit dikendalikan. Dampak kegiatan pertanian timbul berkenaan dengan pengolahan tanah, pengubahan bentuk permukaan lahan, irigasi, penggunaan pupuk dan pestisida. Penanaman bibit unggul yang bersifat sangat ekstraktif atas unsur hara dalam tanah dan sistem pertanian. Dampaknya menjalur lewat tiga jalur: (1) jalur tanah berupa erosi setempat beserta rangkaiannya berupa sedimentasi yang diekspor ke tempat lain, pemampatan tanah yang berkaitan dengan kerusakan struktur tanah, dan pelonggokan yang berangsur zat-zat di dalam tanah oleh pupuk dan pestisida yang menimbulkan ketimpangan neraca hara atau pencemaran, (2) jalur air permukaan yang memuat bahan-bahan pencemar tersuspensi dan zat-zat pencemar terlarut, serta jalur air bumi (groundwater) yang memuat zat-zat pencemar terlarut, dan (3) jalur biomassa yang dipanen, yang dapat menimbulkan pencemaran dakhil (internal pollution) pada manusia dan hewan. Semua itu dibahas dalam 12 bab dalam buku ini.
2021398 | 333.73 NOT t c.1 | My Library | Tersedia |
2023077 | 333.73 NOT t c.2 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain