Text
Monokrom
Hingga pada suatu saat momen yang sangat singkat mengubah hidup Damar untuk selama-lamanya. Merontokkan tembok kukuh pertahanan terakhirnya dalam mengejar cita-cita. Rintik gerimis dan hawa dingin di waktu istirahat, membuatnya malas untuk keluar kelas. Berdirilah Ia di balik jendela kelas yang menghadap lapangan basket. Matanya terpaku pada sesosok gadis yang berlari-lari kecil ke arahnya menghindari gerimis. Wajah bening serupa kaca, kulit kuning jeruk, serta rambut panjang terikat semakin menambah keanggunannya. Jantung Damar berdegup kencang sekali. Satu.. Dua.. Tiga.. Ia mengatur napas dalam-dalam. Tak pernah ia rasakan perasaan luar biasa seperti ini. Terpaku dan terpana dalam waktu yang cukup lama. Tepat saat di depan Damar, gadis itu pun berhenti berlari lantas menoleh. Merekahlah senyum terindah yang belum pernah ia jumpai sepanjang hayatnya. Gadis itu adalah Hanum. Akankah kedua pasang mata yang berpadu itu menyatu? Akankah hidup mereka menjadi surga?
2021412 | 899.2213 USM m c.1 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain